sarapan di singapura

Kuliner di Negara orang bukan sekedar mencicipi makanan yang viral, tetapi makan di tempat andalan warga lokal. Walau dikenal sebagai Negara yang kecil, tapi kuliner di Singapura patut dicoba. 

Perpaduan masakan khas dari Tiongkok dan Melayu berpadu menjadi satu, mendakan indahnya toleransi yang berhasil menjadi budaya khas warga Negara Singa. Kali ini Lensa Jalan mau ajak kamu untuk berbaur dengan warga lokal di pagi hari.

Ayo kita jelajahi Singapura lebih dalam lagi melalui menu sarapan khasnya yang harus kamu coba sebelum balik ke Indonesia.

Kenapa Wajib Coba Sarapan Lokal Ala Warga Singapura?

Kamu pasti gak asing lagi dengan istilah Hawker Food, yaitu sejenis food court yang berada di area outdoor yang menjual makanan dengan harga relatif murah. Area ini sering dijadikan tempat sarapan warga lokal di pagi hari. Bahkan Hawker Center diakui UNESCO sebagai Warisan Takbenda pada tahun 2020 lalu, karena berhasil menjadi tempat menyatukan warga dari berbagai kalangan, suku, dan agama.

Pemerintah setempat pun turut mendukung dan membangun Hawker Center di seluruh sudut Singapura melalui National Environment Agency, bukan hanya karena ingin menyediakan makanan murah atau membantu pedagang kecil, tapi karena ingin menjadikannya sebagai identitas bangsa. Jadi, turis akan mengingat bahwa hawker food adalah khas dari Singapura.

Bahkan dalam data terbaru pada tanggal 17 Oktober 2025 di data.gov.sg menunjukan peremajaan atau pembaharuan Hawker Center sangat membantu para turis menemukan lokasi yang relevan dan “hidup”. Artinya pemerintah ingin melalui kuliner wisatawan yang datang mengerti bahwa inilah Singapura.

Nah berikut 10 lokasi sarapan khas Singapura andalan warga lokal yang melegenda sepanjang sejarah, cocok untuk kamu yang mungkin baru pertama ke Singapura atau suka mengulik kuliner autentik.

Chin Mee Chin Confectionery (Katong/East Coast)

Kalau kamu ingin merasakan sarapan khas Singapura seperti warga lokal, Chin Mee Chin Confectionery di kawasan Katong atau East Coast adalah tempat yang wajib dikunjungi. Kafe bergaya retro ini sudah berdiri sejak tahun 1925 dan masih mempertahankan nuansa kopitiam klasik dengan ubin mosaik, meja marmer, dan aroma kopi yang menggoda sejak pagi hari.

Menu andalan di sini tentu saja Kaya Toast, yaitu roti panggang lembut buatan sendiri yang dioles dengan selai kaya serta sepotong butter tebal. Lebih melokal lagi jika kamu tambahkan dengan Soft-Boiled Eggs dan segelas Kopi O atau Teh Tarik. Ini kombinasi sempurna untuk memulai hari seperti warga Katong sesungguhnya.

Meski tempatnya sederhana, suasananya hangat dan otentik, sering kali dipenuhi oleh penduduk setempat yang datang untuk nostalgia atau sekadar menikmati obrolan pagi. Kalau kamu ingin tahu seperti apa “rasa asli” Singapura sebelum era modern, Chin Mee Chin Confectionery adalah jawabannya.

Keterangan Tambahan:

Killiney Kopitiam – 67 Killiney Road

Sumber: https://killiney-kopitiam.com/ 

Berikutnya yang tidak kalah autentik, mampirlah ke Killiney Kopitiam di 67 Killiney Road. Cabang pertamanya sudah berdiri sejak tahun 1919. Tempat ini dikenal sebagai salah satu kopitiam tertua di Singapura dan tetap mempertahankan cita rasa tradisional yang disukai generasi demi generasi.

Menu sarapan favorit di sini adalah Kaya Toast dengan roti panggang tipis, dioles kaya lembut buatan sendiri, dan butter yang meleleh sempurna. Atmosfernya sederhana tapi penuh nostalgia. Kamu akan duduk berdampingan dengan warga lokal yang datang setiap pagi sebelum berangkat kerja. Inilah pengalaman sarapan khas Singapura yang sesungguhnya: sederhana, cepat, tapi tak pernah kehilangan rasa dan kehangatannya.

Keterangan Tambahan:

Tong Ah Eating House (Keong Saik/Chinatown)

Lokasi sarapan berikutnya adalah Tong Ah Eating House di Keong Saik Road (Chinatown). Berdiri sejak tahun 1939, kopitiam legendaris ini masih mempertahankan pesona klasiknya dengan bangunan tua yang penuh cerita dan aroma kopi yang menggoda sejak pagi.

Selain Kaya Toast yang jadi ikon, ada juga banyak pilihan menu sarapan lain yang tak kalah populer. Coba Butter Sugar Toast, roti panggang dengan taburan gula dan lelehan butter yang gurih manis, atau French Toast ala lokal yang disajikan dengan selai kaya dan butter di atasnya. Buat yang ingin lebih berat, tersedia juga Mee Rebus, Laksa, dan Nasi Lemak sederhana khas kopitiam.

Jangan lupa lengkapi dengan Kopi O, Kopi C, atau Teh Tarik, minuman wajib di pagi hari Singapura. Duduk di meja marmer tua sambil menikmati sarapan dan suasana Chinatown yang hidup membuat pengalaman di Tong Ah terasa hangat, autentik, dan penuh nostalgia.

Keterangan Tambahan:

Heap Seng Leong (Lavender/Kallang)

Sumber: https://mothership.sg/ 

Heap Seng Leong di kawasan Lavender/Kallang adalah destinasi legendaris kuliner warga lokal Singapura. Kopitiam tua ini sudah beroperasi puluhan tahun dan masih dikelola dengan cara tradisional, mulai dari seduhan kopi hingga suasana klasik yang tak berubah sejak dulu.

Selain Kaya Toast yang ikonik, Heap Seng Leong juga punya beberapa menu sarapan lain yang tak kalah menarik. Coba Butter Sugar Toast dengan taburan gula halus di atas butter hangat, atau French Toast sederhana yang digoreng dengan telur dan disajikan dengan selai kaya atau madu. Bagi yang ingin sarapan lebih berat, tersedia Mee Siam dengan kuah asam pedas manis khas Peranakan, atau Bee Hoon Goreng dengan lauk sederhana seperti telur goreng dan sosis.

Tapi yang paling dicari tetaplah Kopi Gu You, kopi hitam panas dengan sepotong butter mengapung di atasnya. Rasanya unik: gurih, lembut, dan aromatik. Duduk di antara meja marmer tua dan kipas angin berputar lambat, kamu akan merasakan pengalaman sarapan yang jadul dan membawa memori masa lalu.

Keterangan Tambahan:

Ya Kun Kaya Toast 

Kalau ada satu tempat yang jadi ikon sarapan khas Singapura, Ya Kun Kaya Toast adalah jawabannya. Berdiri sejak tahun 1944, kedai ini telah berkembang menjadi jaringan kopitiam legendaris yang tetap mempertahankan rasa otentik sarapan pagi ala warga lokal. 

Menu andalannya tentu Kaya Toast, roti panggang tipis dengan olesan kaya buatan sendiri dan butter lembut, disajikan bersama Soft Boiled Eggs dan segelas Kopi O atau Teh Tarik hangat. Bahkan selai kayanya biasa dijadikan oleh-oleh khas Singapura oleh turis.

Tapi bukan cuma itu, Ya Kun juga punya menu lain seperti Cheese Toast, French Toast, dan Butter Sugar Toast untuk kamu yang ingin variasi rasa. Untuk pilihan lebih mengenyangkan, ada Curry Chicken with Rice atau Mee Rebus dengan bumbu gurih khas Melayu.

Dengan suasana yang bersih, cepat, dan nyaman, Ya Kun jadi tempat favorit warga lokal,  dari pekerja kantoran hingga pelajar yang ingin sarapan cepat tapi tetap autentik. Nikmatilah cita rasa sederhana yang telah jadi bagian dari budaya sarapan Singapura selama puluhan tahun.

Keterangan Tambahan:

Toast Box 

Sumber: https://www.cafe.net/ 

Kalau kamu ingin mencicipi sarapan khas Singapura yang lebih dari sekadar roti panggang, Toast Box di Pulau Panjang adalah pilihan warga lokal yang pas. Tempat ini dikenal karena mampu menggabungkan kenyamanan modern dengan cita rasa tradisional kopitiam yang hangat dan akrab.

Sesuai namanya, Toast Box menawarkan berbagai aneka roti panggang dengan bermacam isian yang cocok menemani sarapan pagimu. Ya, rata-rata warga Singapura memang suka makan pagi yang ringan dan tidak terlalu mengenyangkan.

Dan tentu, sarapan di Toast Box tak lengkap tanpa secangkir Nanyang Kopi. Kopinya diseduh kental dengan aroma kuat, sering kali disajikan dengan susu kental manis untuk rasa yang lembut tapi tetap “nendang.” Suasana kafe yang nyaman membuatnya cocok untuk menikmati pagi perlahan, sambil menyerap energi khas Singapura yang ramai tapi hangat.

Keterangan Tambahan:

Ah Seng (Hai Nam) Coffee (Tiong Bahru Market)

Sumber:https://sethlui.com/ 

Di tengah hiruk-pikuk pasar pagi Tiong Bahru, ada satu tempat sarapan legendaris yang jadi rahasia kecil warga lokal, Ah Seng (Hai Nam) Coffee. Kedai ini sudah melayani pelanggan setia sejak tahun 1960an dan tetap mempertahankan cita rasa otentik sarapan Singapura ala Hainan.

Meskipun dikenal dengan kaya toast-nya, banyak warga lokal datang ke sini untuk mencicipi menu lain seperti French Toast dengan butter tebal, Soft-Boiled Eggs, serta segelas Kopi Hainan, kopi pekat yang diseduh dengan kain saringan khas lama dan disajikan dengan susu kental manis. Bagi yang ingin sarapan lebih berat, tersedia juga Bee Hoon Goreng, Mee Rebus, atau Nasi Lemak sederhana yang menggugah selera.

Yang membuat Ah Seng istimewa bukan hanya makanannya, tapi suasananya. Duduk di antara para warga setempat yang berbincang santai di meja plastik, sambil menyeruput kopi panas dan menikmati aroma pasar, kamu akan benar-benar merasakan kehangatan pagi khas Singapura yang tak bisa ditemukan di tempat lain.

Keterangan Tambahan:

Keng Wah Sung (Geylang Serai/Aljunied)

Sumber: google map

Kalau kamu ingin merasakan sarapan khas Singapura yang benar-benar autentik selanjutnya, datanglah ke Keng Wah Sung, salah satu kopitiam tertua di kawasan Geylang Serai/Aljunied. Berdiri sejak tahun 1950-an, tempat ini masih mempertahankan gaya lama. Ada meja marmer, kipas langit-langit berputar lambat, dan aroma kopi yang langsung menyapa begitu kamu masuk.

Menu andalan warga lokal di sini bukan hanya Kopi O yang diseduh kuat dan aromatik, tapi juga sajian klasik seperti Mee Siam dengan kuah asam pedas manis yang segar dan Bee Hoon Goreng sederhana yang gurih. Keduanya jadi pilihan sarapan populer bagi para pelanggan tetap, dari pekerja pagi hingga warga lanjut usia yang datang untuk berbincang santai.

Suasananya benar-benar membawa kamu ke Singapura tempo dulu, tanpa musik, tanpa formalitas, hanya percakapan hangat dan rasa yang tak berubah sejak puluhan tahun. Keng Wah Sung bukan sekadar tempat sarapan, tapi potongan kecil sejarah yang masih hidup di tengah modernitas kota.

Keterangan Tambahan:

Tong Heng (Chinatown)

Sumber: https://tongheng.com.sg/ 

Di jantung kawasan Chinatown, ada satu tempat sarapan yang sudah jadi legenda bagi warga lokal, yaitu Tong Heng. Didirikan sejak tahun 1935, toko pastry bergaya tradisional ini dikenal karena mempertahankan cita rasa kue-kue khas Hainan yang sudah diwariskan turun-temurun.

Meski bukan kopitiam biasa, Tong Heng jadi destinasi wajib untuk sarapan manis ala Singapura. Menu andalannya adalah Egg Tart segitiga ikonik dengan isian lembut dan kulit renyah berlapis, disajikan hangat setiap pagi. Selain itu, kamu juga bisa mencoba Coconut Tart, Wife Biscuit, atau Chicken Pie buatan tangan yang cocok dipadukan dengan secangkir Kopi Hainan atau Teh Susu.

Suasana di Tong Heng masih mempertahankan pesona Chinatown lama. Ada etalase kaca penuh kue baru keluar dari oven, aroma manis yang memenuhi udara, dan pelanggan setia yang datang sejak dini hari. Ini bukan sekadar tempat membeli kue, tapi tempat menikmati warisan rasa Singapura yang terus hidup di tengah modernitas kota.

Keterangan Tambahan:

Prata & Nasi Lemak di Hawker/Kedai Melayu

Bagi warga Singapura, tak ada yang lebih menggoda di pagi hari selain aroma Roti Prata yang baru dipanggang dan Nasi Lemak hangat di kedai Melayu. Dua menu ini jadi favorit lintas etnis, sederhana, terjangkau, tapi penuh rasa dan kenangan.

Di hawker centre seperti Tekka Market, Geylang Serai, atau Adam Road Food Centre, kamu bisa menemukan versi terbaiknya. Roti Prata disajikan dengan kari ayam atau dhal, lembut di dalam dan garing di luar, cocok untuk dicelupkan ke kuah pedas gurih. Sementara Nasi Lemak hadir dengan nasi santan wangi, sambal manis pedas, ikan bilis, telur, dan ayam goreng renyah yang menggugah selera.

Ditemani segelas Teh Tarik berbusa yang diseduh langsung oleh abang kedai, suasana pagi di hawker terasa hidup, ramai, hangat, dan penuh tawa. Di sinilah kamu bisa merasakan jantung kuliner Singapura bukan di restoran mewah, tapi di meja plastik sederhana yang menyajikan rasa rumah bagi semua kalangan. Kamu bisa menemukannya di berbagai hawker Center yang tersebar di area Singapura. Harganya pun terjangkau, biasanya tidak lebih dari SGD 10.

FAQ

  1. Apa itu kaya toast? Roti panggang berisi selai kaya (kelapa, telur, gula, pandan) dan mentega padat yang dipotong persegi panjang.
  2. Di mana sarapan lokal paling autentik di Singapura?
    Untuk nuansa heritage: Chin Mee Chin (Katong), Tong Ah (Keong Saik), Heap Seng Leong (Lavender), dan area hawker canter.
  3. Berapa kisaran harga set untuk kaya toast lengkap?
    Bervariasi menurut lokasi/brand, umumnya tidak sampai SGD 15.
  4. Apakah menu sarapan di Singapura halal?
    Jika dilihat hanya dari bahan saja halal, namun untuk memastikan carilah yang ada logo halalnya.
  5. Jam berapa yang terbaik untuk datang?
    Pagi hari di saat jam sarapan, mulai dari jam 06.00 hingga 09.00
  6. Apakah bisa bayar cashless?
    Kebanyakan bisa, tetapi bawa uang tunai untuk berjaga-jaga. Umumnya di kedai-kedai yang penjaganya sudah lansia mereka mau pembayaran tunai.
  7. Apa saja kode untuk pesan kopi lokal?
    Kopi C (dengan susu evaporasi), kopi O (tanpa susu), kopi O kosong (tanpa susu & gula). Metode seduh saringan kain adalah ciri khasnya.

Itulah 10 tempat sarapan autentik versi warga lokal singapura. Umumnya sarapan mereka berkutat di Kaya Toast, aneka sandwich, dan aneka mie yang ditemani dengan kopi O dan teh tarik. 

Lensa Jalan sendiri lebih suka sarapan di tempat seperti ini daripada menikmati sarapan di Hotel. Selain murah, “rasa” dari Singapuranya lebih terasa. Apalagi jika pemiliknya adalah lansia-lansia yang memang sudah lama berjualan sarapan tersebut.

Kamu punya rekomendasi sarapan lain di Singapura? Komen dibawah ya!

Leave a Reply

Proceed Booking