Ketika Lensa Jalan menjejakkan kaki di Negara modern dan rapi bernama Singapura, kami langsung merasakan sesuatu yang berbeda, dari bandara megah modern hingga halte MRT yang dingin dan tertata, semuanya terasa “aman”, mudah, dan merasa bisa dapat banyak pengalaman.
Saat itu Lensa Jalan langsung mengerti, kenapa Singapura menjadi destinasi favorit. Bahkan menurut Singapore Tourism Board sampai pertengahan tahun 2025, turis yang datang masuk ke Negara penuh larangan ini mencapai 18 juta orang. Ini menjadi bukti pasti ada yang memutuskan kembali menjadikan Singapura menghabiskan waktu liburannya.
1. Keunggulan Singapura – Kenapa Traveling ke Sana Selalu Menarik?
1.1 Aman dan Tentram
Salah satu yang alasan kenapa banyak yang suka liburan di Singapura adalah keamanannya untuk wisatawan. Dalam laporan Global Peace Index (GPI) edisi 2025, Singapura mencatat skor 1.357 dan menempati peringkat ke-6 dunia dalam hal kedamaian dan keamanan secara keseluruhan, serta peringkat pertama di Asia Tenggara.
Saat Lensa Jalan berjalan malam sendirian di kawasan Marina Bay, hingga halte MRT terakhir, pencahayaannya terang, security terlihat, dan signage jelas. Rasanya nyaman untuk solo traveler atau keluarga. Inilah alasan mengapa Singapura disebut “kids friendly” sebagai destinasi liburan sekolah.
1.2 Transportasi Publik & Infrastruktur Efisien
Bahkan pemerintahan Singapura memberikan “Public Transport Safety and Security Awards (PTSSA)” yang menunjukkan bahwa operator transportasi publik juga diberi apresiasi untuk menjaga keamanan jaringan. Sistem transportasi publik di Singapura termasuk salah satu terbaik di dunia, bersih, AC yang dingin, serta mudah digunakan.
Dengan adanya transportasi umum yang efisien ini, bisa membantu kamu untuk menyusuri lokasi wisata di Singapura dengan mudah. Lensa Jalan mencoba naik MRT dari Bandara Changi ke hotel di Orchard Road, dan hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Membawa bagasi besar pun terasa ringan karena stasiun punya fasilitas lift dan eskalator.
Oh ya, perhatikan jam ramai ketika naik MRT, yaitu pada hari kerja jam 07.00 sampai 09.00 dan jam 17.00 hingga 19.00. Tapi meski ramai, Lensa Jalan akui mereka semua tertib dan tidak saling mendesak.
1.3 Kuliner & Ragam Budaya
Kuliner Singapura merupakan paduan harmonis dari kuliner China, Melayu, India dan Negara di sekitarnya. Kawasan seperti Little India, Chinatown, bugis street, hingga hawker centre menjadi tujuan utama para turis yang ingin makan makanan khas Singapura dengan harga yang relatif murah.
Lensa Jalan mencoba makan di salah satu hawker center terkenal, yaitu Maxwell Food Centre, dan memesa Hainanese chicken rice dan satay. Rasanya autentik, nasi dan kuah gurih, di makan bersamaan dengan potongan ayam lembut. Gak cuma membuat lidah ini puas, tapi kenyamanan makan disini pun top! Areanya bersih dan ber AC.
1.4 Atraksi & Belanja
Singapura menggabungkan wisata modern (seperti Gardens by the Bay, Marina Bay Sands) dengan pengalaman belanja premium, seperti Orchard Road, duty-free, mall besar dan ruang hijau yang luas. Kamu harus mencoba naik Singapore Flyer saat matahari terbenam. Pemandangan skyline menghadap Marina Bay benar-benar luar biasa.
1.5 Aksesibilitas & Kedekatan di Asia Tenggara
Bagi traveler dari Indonesia, Malaysia atau negara Asia Tenggara lainnya, Singapura sangat mudah dijangkau. Waktu penerbangannya pendek, bebas visa bagi masyarakat Indonesia, dan bisa berbicara dalam 3 bahasa (bahasa Inggris, Melayu, dan Mandarin).
Lensa Jalan terbang dari Surabaya ke Singapura hanya menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Waktu yang pas berada di atas udara, dan tidak terlalu membuat badan lelah. Ini juga yang menjadi alasan banyak keluarga suka mengajak anak-anak liburan di Negara Singa ini. Dijamin mereka tidak akan crancky.
1.6 Wisata Malam yang Keren

Singapura tidak cuma memanjakanmu ketika langit terang, saat matahari terbenam banyak wisata malam di Singapura yang siap menghiburmu. Ada yang berbayar, ada juga yang bisa kamu nikmati secara gratis. Misalkan saat Lensa Jalan menuju ke Gardens by The Bay, di area utamanya bisa menikmati indahnya sorot lampu super tree dan Garden Rhapsody.
Dan dilanjutkan masuk ke Floral Fantasy yang berbayar sekitar Rp 135.000 saja, Lensa Jalan beli di Traveloka. Taman tematik ini tutup pada jam 20.00 saat weekend ya, jadi harus segera masuk, kalau gak, tiketnya akan hangus. Gak cuma di Gardens by The Bay, kamu masih bisa menikmati lokasi wisata malam lainnya yang banyak tersebar di Singapura.
2. Kekurangan Singapura – Apa yang Sering Jadi Hambatan?
Walaupun banyak keunggulan, tapi Lensa Jalan juga mau share kekurangannya. Tapi gak usah khawatir, dibalik kekurangan dari Singapura, Lensa Jalan akan membantu meminimalkannya buat kamu.
2.1 Biaya yang Relatif Tinggi
Menurut data dari Lee Kuan Yew School of Public Policy yang dikutip oleh blog MoneySmart, Singapura dinyatakan sebagai “most expensive city in Asia” untuk biaya hidup pada 2025. Bukan cuma warga lokalnya ya yang menilai seperti itu, tapi banyak traveler yang juga setuju kalau Singapura lebih mahal dibanding negara tetangga di Asia Tenggara.
Nah, untuk meminimalkan pengeluaran di Singapore, kamu bisa liburan ala backpacker., mengunjungi wisata gratis, makan di hawker center, dan membawa tumblr untuk isi ulang air.
2.2 Cuaca Tropis
Singapura punya cuaca tropis sepanjang tahun, panas, lembap, terkadang hujan. Keadaan ini membuat beberapa pengunjung malas untuk berjalan kaki. Apalagi kita orang Indonesia yang anti panas, mungkin bisa jadi halangan untuk menikmati Singapura.
Untuk menghindari ini, Lensa Jalan sengaja mencari hotel yang dekat dengan MRT, menggunakan topi atau payung, dan memilih alas kaki yang nyaman. Sesekali Lensa Jalan beli minuman dingin untuk membuat lebih semangat berjalan.
2.3 Aturan & Regulasi yang Ketat
Singapura dikenal dengan peraturan yang sangat disiplin, misalnya denda untuk merokok sembarangan, menginjak rumput taman, atau buang sampah sembarangan. Bagi sebagian wisatawan aturan ini terlalu kaku, dan mengganggu kenyamanan.
Lensa Jalan sendiri tidak masalah dengan segala peraturan tersebut ya. Terlebih kami sudah mengetahui informasi umum ini sebelum berangkat ke Singapura. Secara keseluruhan aman kok, dan peraturan yang dibuat memang untuk menjaga agar lingkungan tetap bersih, nyaman dan aman. Bahkan Singapura menyatakan peraturan ketat itu juga untuk menjaga warga mereka dari sakit penyakit yang tidak diinginkan.
Siapa yang setuju Indonesia juga punya aturan ketat yang sangat tegak seperti Singapura?
Jadi, kenapa Singapura tetap jadi destinasi favorit bagi traveler Asia Tenggara? Ringkasnya sih karena keamanan tinggi, transportasi efisien, kuliner yang kaya budaya, atraksi modern dan belanja kelas dunia, serta akses yang mudah dari Indonesia & negara tetangga. Meskipun ada hambatan seperti biaya yang relatif tinggi, cuaca dan regulasi yang ketat, tetapi dengan persiapan dan strategi yang tepat, hambatan tersebut bisa diubah menjadi bagian dari pengalaman yang menyenangkan.
FAQ (Pertanyaan Umum)
Q1: Apakah aman jalan malam di Singapura sendiri?
Ya,Singapura memiliki tingkat kriminalitas rendah, dan banyak area turis yang terang dan ramai hingga malam. Namun seperti biasa, tetap jaga barang bawaan, terutama di tempat ramai.
Q2: Apa musim terbaik untuk ke Singapura?
Singapura merupakan Negara tropis sepanjang tahun, cuaca panas & lembab akan selalu ada. Namun hindari periode puncak (misalnya bulan desember Natal atau Tahun Baru) agar harga akomodasi lebih murah dan lalu lintas turis tidak terlalu padat.
Q3: Apakah banyak penginapan murah di Singapura?
Ada, terutama hostel atau guesthouse di luar kawasan premium. Namun dibanding negara tetangga seperti Thailand atau Vietnam, pilihan budget mungkin lebih terbatas. Untuk Hostel berkisar Rp 700.000 per malam, dan untuk hotel berkisar Rp 1.000.000 per malam.
Q5: Apakah cukup waktu 2 hari untuk menjelajah Singapura?
Ya, cukup untuk mengunjungi highligtnya Singapura, seperti gardens by the bay, marina bay, little india, dan orchard road. Tapi jika kamu ingin santai, belanja, kuliner mendalam dan eksplor area yang lebih jauh seperti Sentosa atau pulau terdekatnya, maka 3 sampai 4 hari lebih ideal.
